Jumat, 14 Feb 2025
  • ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُه , info untuk kelas Amtsilati rutin setiap sabtu telah dibuka untuk umum, pendaftaran Hubungi Ketua Pesantren +62 81313777261.

Membentuk Karakter Santri Di Pesantren

Membentuk Karakter Santri Di Pesantren

Mengingat tugas guru antara lain untuk mengembangkan akhlak mulia.
Maka sudah barang tentu dia harus memberikan contoh untuk berakhlak mulia
terlebih dahulu.Akhlak mulia yang yang harus dicerminkan dalam kehidupannya
adalah sikap bersabarmenghadapisuatu persoalan, berdisiplin dalammenunaikan
tugas, jujur dalam menyelesaikan pekerjaan,sikap adil kepada semua orang, tidak
pilih kasih, mampu menjalin kerjasama dengan orang lain, gembira memberikan
pertolongan kepada orang lain, menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi, dan
lain-lain (Nurfuadi, 2012: 109-110).
Pendidikan agama sebagai pendidikan yang menanamkan nilai-nilai
moral spiritual atau sering disebut dengan Akhlaq mulia dipertanyakan. Hal ini
menyangkut pendidikan agama terutama pendidikan agama Islam disekolah atau
Madrasah, yang dalam pelaksanaanya masih menunjukan berbagai permasalahan
yang kurang menyenangkan. Untuk itu, sekolah perlu adanya suatu program atau
kegiatan yang dapat membantu dalam rangka usahanya meningkatkan Akhlaq
sesuai dengan pendidikan agama agar lebih baik.
Peranan pendidikan dalam membina umat sangat besar dalam usaha
menciptakan kekuatan-kekuatan yangmendorongkearah tercapainya tujuan yang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi 2020
3
dikehendaki. Menurut musthafa al-ghulayaini, bahwa Pendidikan Islam ialah
menanamkan Akhlaq yang mulia didalam jiwa anak pada masa pertumbuhannya
dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga Akhlaq itu menjadi
salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud
dalam keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air
(Ihsan, 2007: 16).
Oleh karena itu, pendidikan Islam merupakan sekaligus pendidikan amal
serta karena ajaran Islam berisi tentang ajaran sikap dan tingkah laku pribadi
masyarakat menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka orang
pertama yang bertugas mendidik masyarakat adalah para Nabi dan Rasul,
selanjutnya para ulama dan cerdik pandai sebagai penerus tugas dan kewajiban
mereka

penulis
admin

Tulisan Lainnya

KELUAR